Translate

Senin, 05 Agustus 2013

Cintaku jatuh sama mak Comblang...



**CITAKU JATUH SAMA MAK COMBLANGKU**

Hari pertama masuk sekolah dengan memakai baju putih abu-abu yang  masih baru serasa hidup gue tuh terlepas dari masa lalu yang kelam, karena beberapa bulan yang lalu gua masih teringat dengan baju putih biru yang penuh dengan kenangan. Tapi perputaran waktu membuat gua harus tetap semangat dan menjalani segalanya tahap demi tahap.
Seperti biasanya di setiap sekolah untuk tiga hari pertama masuk sekolah Masa Orientasi Siswa atau  yang sering disebut dengan MOS tidak pernah terlewatkan oleh para senior. Mereka selalu bersemangat untuk melakukan berbagai kegiatan ini dengan tujuan untuk meningkatkan kekompakan antara siswa baru dan juga agar lebih mengenal  lingkungan sekolah dan juga Kakak-kakak yang lebih senior. Ketika memasuki sekolah ini aku sangat pesimis sekali dan sedikit malu-malu, hal ini juga dikarenakan gua tuh berasal dari daerah lain dan tak seorangpun yang aku kenal di sekolah ini karena semua teman SMPku dulu tak ada yang masuk kesekolah ini. Jadi aku merasa seperti orang asing bangat. Tapi karena piihanku harus masuk ssekolah ini demi mengejar cita-citaku, akupun mencoba tuk menjalaninya dengan lapang dada.
Teman-teman siswa/I yang baru kelihatannya masih lugu-lugu bangat dan sebagian membentuk kelompok sendiri, dan masih kebanyakan diam. Saya yang dulunya selalu membuat keributan disekolah sekarang di sekolah yang baru ini aku berubah 180 derajat, menjadi pendiam bangat,karena belum kenal-sama yang lainya. Aku hanya bisa duduk, melipat tangan, sambil lihat sana-sini sambil dengarin arahan dari Kakak-kakak senior.
“Semuanya, bentuk barisan…..” aku sangat terkejut mendengar suara itu dan aku mencari tau suara itu darimana, ternyata suara itu adalah suara salah seorang kakak senior yang memimpin barisan, dan tentu dengan wajah yang menyeramkan, dan aku hanya bisa diam sambil mengikuti perintah dari kakak senior tersebut. Kakak senior mencoba untuk membentuk barisan dan membaginya menjadi 10 kelompok dan aku berada pada kelompok yang ke-2.
Dalam kelompok tersebut,kami terdiri dari 5 orang cewek dan 5 orang cowok. Setelah pembagiian kelompok Kakak senior mencoba untuk membiarkan kami menentukan apa nama  yang cocok untuk kelompok kami tersebut, tapi sebelumnya kami mencoba untuk saling berkenalan satu sama lain.  5 cowok dalam kelompok tersebuta antara lain: Dika, Bastian, Arif, Umay dan Jika (Aku), dan 5 cewek itu adalah; Bila, Fay, Tasya, Key dan Meli. Kelima cewek ini sangat cantik terutama Bila, orangnya ramah, lembut dan baik. Setelah berkenalan, kami mencoba berunding untuk menentukan nama kelompok tersebut. Tak lama kemudian satu persatu teman saya menyebutkan ide-ide mereka,
Dika: “ aku ad aide ni teman-teman, gimana kalu kita kasih nama GIANT gituuu, keren kan???”.
Fay: “ wah, gila bangat, jangan ngeri masa GIANT, janganlah yang bertopik pendidikan aja, kayaknya lebih bagus,  Giant kan macam pemain film roboter aja” (Sambil tertawa).
Arif: “ oh, ya, gimana kalu kita kasih nama Student Cruiser??”
Jika: “ wow, keren, saya setuju bro, gimana dengan teman-teman, setuju gak dengan nama ini?”.
Bila: “ Iy, keren sih tapi kalau bisa kita cari nama yang lebih sederhana aja yang gampang tuk di ingat. Gitu”.
Pada saat Bila ngomong aku langsung ngliatin di trus, dan suaranya yang merdu dan mimik wajahnya yang sedikit manja saat ngomong membuatku, terpesona, dan terlarut dalam dunia hayalku.
Dika: ‘Woiiiiii…Jika, melamun aja lo, menurut lo namanya yang cocok apa? Ada ide nggak??”
Jika:  “oh, ya gimana kalau gita kasih nama SMART, biar kita nanti menjadi orang-orang yang smart, tu kan gampang ngingatnya, dan biasanya sangat disukai pelajar kata itu, karena kita kan pengen menjadi orang yang SMART, gimana setuju nggak??”.
Bila; “ Oh, iya, setuju Jika….keren (Teriak Bila sambil ngangkat tangan dan mengancungkan jempolnya kea rah wajahku.
Aku merasa senang bangat ketika Bila menyatakan setuju pertamakali dari pada yang lainya apalagi Dia, mengacungkkan jempolnya ke aku, wah rasanya senang bangat, sampai-sampai nggak bisa dilupain.
Akhirnya teman-teman saya yang lainnya setuju dengan Nama yang saya berikan, dan kemudian kami menyebut nama kelompok kami dengan ‘SMART Club”. Setelah itu kami melanjutkan kegiatan yang lainnya. Dan satu sama lain sibuk untuk persiapan alat-alat untuk MOS.
Tak lama kemudian, kakak senior pemandu kami datang dan menyuruh kami untuk istirahat selama 10 menit, dan setelah itu akan kembali kebarisan dengan membawa nama kelompok. Selama istirahat aku dan teman-teman memilih standby dilapangan, sambil mengenal lebih jauh teman-teman, seperti menanyakan asal sekolah, cita-cita, hobby, dan kegiatan setiap harinya dan mata pelajaran yang paling disukai bahkan sampai kepada pacar, pada saat itu rasanya senang sekali berkenalan dengan mereka dan kami sangat kompak dan saling membangun.
Waktu terus berputar tanpa terasa 10 menit sudah berlalu, suara pluit sudah terdengar dari tengah lapangan untuk menandakan bahwa barisan akan segera dibentu kembali. Kami yang tadinya duduk melingkar dengan cepat bangkit berdiri dan membentuk barisan, Kakak senior juga terheran-heran melihat kami yang sudah kelihatan kompak, pada hal masih hari pertama masuk sekolah.
Kakak Senior: “ Saya senang dan bangga sebagai mentor kalian, karena saya melihat kalian sangat peduli satu sama lain dan kerja samanya juga sangat baik. Ok, apa nama yang sudah kalian berikan untuk kelompok ini?”
Aku langsung menyahutnya: Kami atas nama kelompok ini member namanya dengan “ SMART Club” bang”.
Abang Senior: Oh, ya mantap, nama yang bagus saya juga senang mendengarnya.
Teman-teman saya yang lainya langsung tepuk tangan dan kelihatan puas atas nama itu, karena Abang senior juga setuju dengan nama itu.
Abang Senior: “ Ok, siapa yang mau jadi ketua SMART Club ini??”
Bila: “ Jika Bang, sambil melihat wajahku, dan teman-teman yang lainnya juga berkata demikian. Aku tanpa ada pilihan lain, langsung mengikutinya dan mau menjadi ketua dalam kelompok itu.
Abang Senior: “Jika, apakah kamu setuju menjadi ketua di kelompok ini?”
Jika: “Ok, saya setuju dan saya siap Bang.”
Abang Senior: Oklah kalu begitu, pertemuan kita hari ini cukup sampai disini dan kita akan lanjut lagi besok. Dan ingat untuk besok, tolong dipersiapkan alat-alat untuk MOS, dan saya harap ketua dapat mengaturnya. OK, sekian untuk hari ini. Terimakasih silahkan bubar.
Setelah membubarkan barisan Jika dan teman-teman satu kelompoknya kembali berkumpul dan berdiskusi mengenai alat-alat yang akan dipersiapkan untuk MOS hari ke-2. Mereka kelihatan sudah sangat kompak dan apa yang Jika katakana kepada anggotanya semua anggotanya menaatinya karena Jika yang sedikit tegas dan sangat menyenagkan dalam mencari perhatian teman-temannya sehingga mereka tak satupun yang mampu menyangkal jika. Setelah Mereka berunding mereka istrahat sejenak dan saling curhat satu sama lain tentang masa lalu mereka.
Entah kenapa Jika sudah kelihatan sangat kompak sekali sama-teman-temannya dan seolah-olah mereka sudah temanan 1 tahun sementara mereka baru berteman dalam satu hari. Jika yang suka melawak, membuatnya sangat disukai oleh teman-temannya apalagi teman-temannya yang cewek lambatlaun meledek-ledekinya dengan penuh canda tawa.
Suara kegembiaraan, candatawa sealu kedengaran dari kelompoknya jika membuat yang lainnya melirk kepada mereka, namun mereka mencuekinya dan melanjutkan aksi mereka.
Jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang, panas terik matahari mengundang mereka untuk melepas dahaga masing-masing , satu persatu dari mereka mulai membuka bekal yang hamper 5 jam dalam tas mereka untuk melepas dahaga mereka. Dengan ketulusan mereka saing berbagi dan tukaran sesuai dengan selera mereka. Hubungan mereka pada saat itu sudah sangat kompak.
Tak lama kemudian seorang yang berbadan tinggi bertubuh tegap dan berkulit putih berjalan psantai menuju kantaor, saat itu tepat pukul 13 WIB, dan memuasuki kantor, seseorang tersebut adalah petugas piket sekolah yang telah diteguskan. Dua menit setelah ia masuk keruangan kantor tersebut tedengarlah bunyi Bell sekolah yang menandakan bahwa jam sekolah sudah berakhir.
Jika dan teman-temannya mulai bubar,  dan akan pulang sambil mengingatkan kembali kepada teman-temanya untuk tidak lupa membawa alat-alat yang akan dibawa untuk besok.
Jika: Oklah teman-teman kita balik , jangan lupa ya untuk besok, maksud gua alat-alatnya ya.
Teman2nya:” Ok, Siiippp.”
Mereka buabar, dan jika jalan menuju parkiran mobilnya. Kemudian iya naik kedalam mobilnya dan menghidupkanya dan siap untuk pulang. Didepan Gerbang sekolah jika melihat Bila, Tasya dan Fay masih berdiri menunggu jemputan mereka. Jika secara pelahan-lahan membuka jendela mobilnya dan nyamparin Bila, Fay dan Tasya.
Loh kok belum pulang…? Tanya Jika.
Iya jika lg nunggu jemputan nih. Jawab Tasya.
Oh ya, giman kalau aku antarin pulang, tandas Jika.
Oh, nggak usah jika, nanti gerepotin. Cetus Tasya kembali.
Ngga papa kok, kan rumah kita searah kan, toh nya lewat sana juga kok. Jawab Jika sambil tersenyum.
Melihat senyuman jika, mereka tak mampu lagi menolak ajakan jika akhirnya mereka bertiga masuk kedalam mobil. Setelah masuk kedalam mobil  salah satu hp bordering, suara itu berasala dari hapenya Bila, ternyata yang Nelpon adalah Ibunya Bila yang mengatakan bahwa Bila pulang naik taksi aja karena mobilnya ada masalah. Dan bila pun memberitahu ibunya bahwa dia sudah ikut Jika teman Barunya di sekolah bareng sama Fay dan Tasya. Ibunya pun sangat senang mendengar hal tersebut.
Tak lama kemudian mereka tiba dirumah Fay, dan Fay langsung turun sambil mengucapkan terima kasih kepada Jika.
Fay: Thanks ya Jika dah mau ngantirin aku
Jika; “ hehhe, biasa sesame teman kok, hehhehe…”
Tasya/Bila: “ sampai ketemu besok iya Fay, jangan lupa bekalnya banyakin biar ada untuk Jika…hahahhahahha.
Suasana ramai karena canda dari bila yang bilang fay untuk bawa banyak bekal biar dikasi ama Jika esok hari.
Jika: iyeeeeee…bisa aja kalian yaaaaaaa.
Tak lama kemudian Tasya dan Bila tiba dirumahnya. Kebetulan rumah mereka berada dalam satu komplek mereka turun sama-sama dan mengucapin terima kasih.
Bila: Makasih Jika, ada antarin kami berdua sampai drumah nih.
Tasya: Iya makasih ya Jika, besok lagi ya…..hehehhe cumin canda doing.(Suasana kembali memeriahkan mereka karna Tasya yang suka bercanda).
Jika: Bisa aja u bercanda iya Bila…heheheh, Ok deh ngakk papa-, sampai ketemu besok ya..
Bila: Ok…hati-hati ya….”
Tasya; “ Jangan lupa makan ya Jika..hahhah
Kembali lagi tasya menghibur suasana, dan membuat mereka tertawa kembali. Sambil membunyikan klekson mobilnya, jika kembali melanjutkan perjalananya menuju rumahnya.  Tasya dan Bila juga masuk menuju rumahnya masing-masing.
Setalh sampai dirumah, Jika kelihatan sangat senang sekali dan sambil bersiul-siul masuk kedalam kamarnya. Dan sepertinya dia sedang jatuh cinta…hehheheh.
Tak lama kemudian setelah Jika pulang, dia keluar kamarnya dan menuju ruang keluarga sambil nyalain TV. Dia kelihatannya sangat senang sekali dan hari pertama masuk sekolah baginya sungguh sangat memuaskan, sampai-sampai yang biasanya dia tidur siang tidak bisa tidur siang lagi.
Sambil ngocek-ngocek hapenya, dari mimic wajhnya kelihatan bahwa dia msedikit kesal karena dia lupa minta nomor hp teman-temanya. Dan pengen cepat-cepat esok harinya tiba biar langsung berangkat kesekolah. Dan sambil nonton dia sedikit membayangin apa yang telah dia alami tadi di sekolah hingga pulang kerumah. Dan diapun tidak lagi menonton tapi sudah memfokuskan fikirannya untuk mengingat kembali apa yang dia alami tadi, Sambil senyum-senyum ssendiri dan memutar-mutar hp yang ada di tangannya.
Tanpa iya sadari, ibunya yang baru pulang dari bepergian sedikit heran melihat Jika yang senyum-senyum. Jika sangat dekat dengan Ibunya dan Ibunyapun merupakan teman curhatnya yang paling ampuh menyembunyikan rahasia.
Ibunya yang suka bercanda, ketika melihat Jika duduk diruang keluarga berjalan dengan pelan-pelan dengantujuan untuk mengejutkan Jika. Setelah mendekati jika dari belakang Jika kelihatan senyum-senyum. Dengan pelan-pelan Ibunya berjalan dan langsung memukul bahunya Jika untuk mengagetinya. Mungkin pada saat itu Jika sedang menghayalkan Tasya atau Bila, sesaat setelah Ibunya mengepak bahunya, secara tidak sengaja dengan suara yang keras dan pterkejut, Sebuah kata yang keluar dari mulutanya adalah…Tasya….
Eh..Mama, kenapa sih ma ngejutin Jika mulu… Cetus Jika.
Mkanya jangan menghayal mulu orang jalan aja nggak didengarin, klekson mobil juga nggak di dengarin. Tandas si Ibu.
Jadi, maksudnya Tasya apa tadi…….?? Tanya si Ibu.
Ibu; Tasya..apaan Tasyaaaa” Tanya Ibu berulang-ulang.
Jika: “ Ah…mama..itu aja ditanyain, teman baru aku disekolah Ma.
Ibu: “Eh…dasar anak muda, di suruh sekolah yang diingat nama cewek bukannya pelajaran sekolah. Sambil mengusap kepala Jika dan kembali masuk ke kamrnya untuk istirahat.
Jika:” ahhh…mama bisa-bisa aja…”
Ibunya Jika pun masuk kekamarnya dan untuk istirahan, karena Jika nggak ada teman nonton dan tidak kepengen nonton lagi diapun masuk kedalam kamarnya untuk beristirahat.
###
Keesokan harinya Jika berangkat kesekolah dengan penuh semangat, dan sebelum berangkat kesekolah dia nyuruh pembantuanya untuk menyapin dia bekal. Pembantunyapun heran karena biasanya dia tidak suka dibikinin bekal tapi karena ia ingin berbagi dengan teman-temannya disekolah maka dia juga ikut-ikutan bawa bekal.
Sesudah pamitan dari kedua orangtuanya barulah dia berangkat kesekolah. Sikap Jika sangat mengherankan kedua orangtuanya karena semangatnya yang menyala-nyala untuk berangkat kesekolah. Kedua orang tuanyapun sangat sssenang melihatnya karena Jika sedikit berubah lebih mandiri disbanding semasa dia di SMP dulu, karena waktu SMP dia masih suka dibangunin untuk berangkat kesekolah dan diantarin supirnya. Tapi sesudah SMA dia memilih untuk mandiri dan mau menyetir sendiri kesekolah, dan tentunya kedua orangtuanya sangat mendukungnya, dengan maksud agar Jika lebih mandiri.


##### nb: ini belum clear ya, belum di edit..heheehe










Tidak ada komentar:

Posting Komentar